Pelatihan Kewirausahaan

Dinas tenaga kerja transmigrasi dan kependudukan provinsi jawa timur mengadakan pelatihan kewirausahaan untuk pemula di dewarna hotel & convention bojonegoro pada tanggal 18 maret 2014 s/d 21 maret 2014.

Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan dengan  tema membangun mental calon-calon pengusaha atau perintis usaha menjadi  mental enterpreuner sejati. ebagaimana yang dikatakan oleh Masniah Simarmata, salah satu trainer dari UPT.PPTK “jangan menjadi orang bermental peminta tapi harus bermental pemberi, saya tahu itu semua tidak mudah tetapi bukan berarti tidak bisa”.

Dengan gaya yang energik dan penuh semangat beliau menjelaskan dan memberi motivasi para peserta pelatihan. “tanamkan dalan pikiran anda semua, bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,” tambahnya.

Tidak hanya motivasi dan teori-teori saja yang dijelaskan, dihari kedua para peserta pelatihan diajak untuk unjuk kerja. Semua peserta dibekali ketrampilan membuat seni lipat tanpa potong dikemas dalam sebuah wadah yang dipandu oleh ibu yayuk, seorang pengusaha hantaran dan souvenir dari Surabaya. Ada beberapa peserta yang kurang cocok pada keterampilan ini, khususnya peserta laki-laki. Meskipun demikian, mereka cukup antusias untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Agenda terakhir dalam pelatihan tersebut adalah sharing tentang spirit enterpreuner menuju kualitas kehidupan lebih baik di era globalisasi. Menurut Ngudi Irianto dari Surabaya, “untuk menjadi enterpreuner sejati 70 % adalah mempunyai mental sukses, selebihnya adalah managemen dan teknis”.

“Orang usaha pada tahun pertama membangun hubungan baik dulu, tahun kedua adalah merawat dan membesarkan, di tahun ketiga pelaku usaha atau pengusaha bisa merasakan untuk besarnya” ungkapnya. “Dalam menjalankan usaha dimulai dari B+4S+A (Bismillahirrohmanirrohiim + senyum, salam, sapa, sharing + Alhamdulillah),” lanjutnya.

Pertemuan terakhir, beliau berpesan sukses dalam enterpreuner kuncinya “2C” dan “2S”. “2C” adalah competitor (pesaing) dan custamer (pelanggan), sedangkan “2S” adalah suplier (pemasok) dan supporter (sponsor).
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. KIM MELATI DESA MLATEN - All Rights Reserved
Kelompok Informasi Masyarakat